Wali Kota Osaka Toru Hashimoto (berakhir kekuasaannya Desember 2015) pernah memerintahkan pegawai pemda yang bertato untuk menghapus tato mereka. Kalau tak mau, mereka akan dikeluarkan dari pekerjaannya.
Dengan tegas Hashimoto menyatakan tato adalah bagian dari kehidupan dunia kejahatan Jepang atau sama dengan kalangan Yakuza. Di tempat pemandian umum Jepang pun umumnya banyak yang menolak masuk pengunjung yang bertato.
Selain itu UU Anti Yakuza yang aktif mulai Oktober 2012 semakin menekan dan membuat kelompok Yakuza semakin sulit beraktivitas di Jepang, membuat banyak anggotanya ke luar dari kelompok Yakuza dan berusaha menghapus tatonya juga.
Akibatnya semakin banyak orang Jepang menghapus tatonya sendiri dengan berbagai cara baik legal maupun ilegal. Legal artinya ke klinik resmi yang punya izin untuk menghapus tato serta resmi pula punya alat penghapus tato yang diakui pemerintah (ada lisensinya dari Kementerian Kesehatan Jepang).
"Diperkirakan saat ini sekitar 700 orang menghapus tatonya per tahun di Jepang dan kebanyakan lewat cara ilegal karena yang cara legal sangat mahal," ungkap sumber Tribunnews.com, Kamis (28/5/2015).
Misalnya saja di Takasu Clinic yang terkenal di Jepang itu, bisa mencapai lima juta yen untuk menghapus tato di badan. Sedangkan kalangan ilegal hanya sekitar 20.000 yen sekali menghapus tato.
Semakin banyak orang menghapus tato juga membuat alat laser sederhana penghapus tato buatan Tiongkok banyak dibeli diJepang dengan harga sekitar 1,7 juta yen. Lalu dipraktekkan si pembeli yang tentu saja juga tanpa lisensi.
Apabila ketahuan polisi maka termasuk tindak pidana, mereka bisa masuk penjara. Pertama karena tak ada lisensi sebagai penghapustato, kedua karena alat itu ilegal, tidak terdaftar di Kementerian Kesehatan Jepang.
Tahun lalu pihak kepolisian Jepang telah menanggap dan menutup tujuh toko di Jepang dari 5 perfektur antara lain di Osaka dan Fukuoka, yang menjalankan praktek penghapusan tato liar (ilegal).
Komplain pun tidak sedikit dari praktek liar terutama sakit dan penyakit yang ditimbulkan setelah tato dihapus.
Penghapusan tato pun bukan hanya menjauhkan diri dari citra Yakuza tetapi juga ada yang membuat tato sederhana, misal gambar kupu-kupu sebagai hiasan. Tetapi ketika memasuki jenjang pernikahan, biasanya mereka menghapus tatonya karena tidak baik citranya dan harus bersih seluruh tubuh saat pernikahan dilangsungkan.
Itu pula salah satu alasan lain bagi orang yang menghapus tatonya karena mau menikah.
Saat ini, menurut sumber Tribunnews.com, terutama tiga tahun terakhir ini, polisi telah mencurigai masuknya alat penghapus tatolaser sederhana dari Tiongkok tersebut sebanyak 300 unit dengan total harga sekitar 400 juta yen. Alat itu tersebar di sekitar 40 kota di Jepang dan telah melayani sekitar 2.200 orang yang meminta penghapusan tato di tubuhnya.
Bagi Yakuza tato merupakan tanda bagi "kehebatannya", lambang kuat dalam menghadapi segala penderitaan. Karena memang bertato apalagi seluruh badan, sangatlah sakit. Tato seluruh badan di Jepang bisa mencapai lima juta yen apabila dilakukan para penato profesional Jepang.
Info lengkap Yakuza silakan baca di www.yakuza.in.
Source : TN

