Badan Pariwisata Jepang meningkatkan upaya untuk menyediakan layanan yang lebih baik bagi wisatawan asing saat terjadi bencana alam. Wisatawan asing terlihat panik di tahun 2011 saat gempa bumi dan tsunami menimpa wilayah Jepang timur laut. Banyak di antara mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan akibat kurangnya kemampuan berbahasa Jepang.
Badan pariwisata mengatakan telah menyiapkan sebuah aplikasi ponsel pintar yang memungkinkan para wisatawan asing menerima pesan teks berisi peringatan gempa bumi dan tsunami dalam berbagai bahasa asing. Mereka dapat mengunduh aplikasi tersebut di bandara dan tempat-tempat lain.
Badan itu juga menyusun pedoman dalam bahasa Inggris, Cina, dan Korea bagi pengelola penginapan serta tamu mereka dari luar negeri yang hanya tahu sedikit sekali tentang gempa bumi dan tsunami. Pedoman itu menyarankan para tamu agar tidak terburu-buru lari keluar.
Para tamu juga disarankan agar bergegas ke daerah yang lebih tinggi jika diperkirakan terjadi tsunami. Sementara pengelola penginapan juga dianjurkan untuk menyimpan Injil dan Quran di pasokan darurat mereka.
Badan Pariwisata Jepang berharap untuk meningkatkan industri pariwisata di Jepang karena Jepang menargetkan sebanyak 20 juta wisatawan setahun sebelum Olimpiade Musim Panas 2020.
Source : TodayNippon