Ada-ada saja kelakuan pemuda asal Jepang ini. Dia menuntut Universitas Khusus Perempuan Fukuoka, lantaran ditolak sejak dari seleksi administrasi.
Terang saja dia tidak diterima, jelas-jelas ini kampus khusus
perempuan. Tapi pemuda tak disebut namanya itu enggan peduli. Seperti
dilaporkan Surat Kabar Asahi Shimbun, Rabu (26/11), dia menggugat
Universitas Fukuoka ke jalur perdata karena mengalami diskriminasi
gender.
“Tidak memperbolehkan laki-laki mengikuti seluruh rangkaian tes
melanggar pasal 14 di Konstitusi Jepang yang menjamin kesamaan seluruh
warga di mata hukum,” ungkap pemuda itu.
Selain menuntut dibolehkan ikut tes penerimaan mahasiswi baru, dia
juga meminta ganti rugi imateriil 500 ribu Yen (setara Rp 51 juta).
Pengacara pemuda itu menambahkan, motif kliennya menuntut kampus
sekaligus untuk mengubah paradigma pendidikan Jepang. Universitas khusus
wanita dulu bermunculan di Negeri Matahari Terbit karena tidak banyak
perempuan punya kesempatan sekolah.
“Dengan segala kesetaraan di masa kini, kebijakan sekolah khusus perempuan seharusnya tidak diperlukan lagi.”
Pemuda ini ingin belajar di jurusan nutrisi Universitas Fukuoka. Di
distrik tersebut cuma kampus khusus perempuan tersebut yang memiliki
Fakultas Kesehatan dan Pengolahan Makanan. Sementara si penggugat tak
punya cukup uang untuk masuk ke sekolah swasta.
Universitas Fukuoka adalah kampus negeri, sehingga biaya kuliahnya
lebih murah. Sementara ini, Kementerian Pendidikan Jepang mendukung
kampus perempuan itu mempertahankan tradisi hanya menerima mahasiswi.
Lewat keterangan pers tertulis, pihak kampus juga enggan memenuhi tuntutan lelaki itu. “Kami
memiliki sejarah 91 tahun sebagai institusi pendidikan tinggi khusus
perempuan. Kami tidak berencana mengubah visi tersebut sampai sekarang.”
Source : japanesestation