Sekelompok peneliti Jepang telah mengembangkan sebuah aplikasi ponsel pintar untuk melihat foto-foto yang memperlihatkan kerusakan di Provinsi Aceh yang disebabkan oleh gelombang tsunami besar 10 tahun lalu.
Profesor Madya Hiroyuki Yamamoto dari Universitas Kyoto dan sejumlah peneliti lainnya menciptakan aplikasi yang disebut Aceh Tsunami Mobile Museum.
Aplikasi tersebut memungkinkan orang-orang melihat foto-foto yang diambil di Banda Aceh, tak lama setelah gelombang tsunami menghantam. Pengguna aplikasi di daerah yang terkena tsunami dapat melihat gambar-gambar kerusakan di tempat dan membandingkannya dengan pemandangan saat ini.
Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal menghadiri upacara yang merayakan peluncuran aplikasi tersebut pada hari Rabu (24/12/2014). Ia mengutarakan harapannya agar aplikasi tersebut dapat membuat generasi muda memahami dengan baik apa yang terjadi saat itu.
Profesor Yamamoto mengatakan bahwa menyampaikan kepada dunia apa yang dilalui masyarakat Aceh akan membantu daerah tersebut membangun kembali daerahnya serta agar wilayah lainnya dapat bersiap terhadap bencana.
Source : Today Nippon