Empat setengah tahun semenjak bencana nuklir yang disebabkan oleh gempa dan tsunami Jepang
pada tanggal 11 Maret 2011 lalu, pekerjaan yang melibatkan lebih dari 7.000
pekerja untuk menonaktifkan reaktor yang rusak di pembangkit listrik
tenaga nuklir (PLTN) Fukushima,Jepang terus berlanjut. Tapi, kompleks fasilitas yang
biasanya dikunjungi oleh para politisi dan para tenaga ahli ini kini
menjadi semakin populer, yang pada akhir September lalu sekitar 16.000
orang telah mengunjunginya, dan karena tingkat radiasi dari nuklir tersebut telah menurun
warga biasa pun dapat mengunjunginya.
Seperti yang dituliskan dari ajw.asahi.com,
hingga bulan November yang lalu, sebanyak 19 mahasiswa melakukan tour
mengendarai bus melewati tangki-tangki berukuran besar berisi air yang
telah terkontaminasi serta para pekerja yang mengenakan pakaian dan
masker pelindung wajah pun bisa dilihat saat mereka berkunjung. Sebuah
kelompok yang disebut AFW, yang merupakan singkatan dari Appreciate
Fukushima Workers, sejak tahun 2015 menggagas tour ini dengan mengantar
para warga yang tinggal di sepanjang pantai Pasifik dari Prefektur
Fukushima untuk menunjukkan pada mereka seperti apa pekerjaan
untuk menonaktifkan reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut.
Beberapa waktu belakangan ini, tingkat radiasi daerah Fukushima,Jepang telah menurun secara signifikan, permukaan tanah pun
telah diaspal dan pohon-pohon telah ditebang, yang juga telah membantu
menurunkan tingkat radiasi menjadi lebih rendah. Sebelumnya, pada tahun
pertama setelah bencana nuklir tersebut, sekitar 900 orang mengunjungi Fukushima
menurut TEPCO dan jumlah tahunan pengunjung terus meningkat sejak saat
itu. Pada semester pertama tahun fiskal 2015 ada sekitar 3.700 orang,
yang sekitar 250 di antaranya berasal dari Prefektur Fukushima,
mengunjungi pabrik tersebut dan para pengunjung tidak diharuskan untuk
memakai alat pelindung seperti para pekerja di lokasi pabrik. (JS/AJW.A)