Sepanjang 2014, Jepang
kembali mencatat angka kelahiran bayi terendah. Negara Samurai ini hanya
mencatat 1.001.000 kelahiran, sehingga berkontribusi pada menyusutnya
populasi negara tersebut dan meningkatnya angka generasi tua.
“Jumlah wanita usia produktif menurun,” kata seorang pejabat di salah satu kementerian kepada Kyodo News, dilansir dari the Guardian, Jumat (2/1).
Laporan tersebut menyatakan bahwa jumlah
bayi baru lahir di Jepang sepanjang 2014 aslinya bisa di bawah angka
satu juta jiwa secara real time setelah margin errornya
diperhitungkan. Penurunan populasi drastis di Jepang membuat para
pembuat kebijakan ‘sakit kepala’ dan terus mencoba supaya mendorong
angka kelahiran tersebut.
Data pemerintah yang dirilis April 2014
menunjukkan populasi penduduk di Jepang menyusut dan sudah memasuki
tahun ketiga. Generasi tua membentuk hampir seperempat populasi total di
Negeri Sakura itu.
Proporsi penduduk berusia 65 tahun ke
atas diperkirakan akan menyentuh 40 persen pada 2060 mendatang.
Pemerintah Jepang juga sudah memperingatkan hal ini sebelumnya.

