Jumlah kasus gambar porno anak-anak ternyata tahun 2014 mencapai puncak terbanyak di
Jepang dibandingkan tahun 2013. Demikian ungkap data kepolisian nasional Jepang (NPA) hari Kamis (26/3/2015)
minggu lalu.
Jepang dibandingkan tahun 2013. Demikian ungkap data kepolisian nasional Jepang (NPA) hari Kamis (26/3/2015)
minggu lalu.
Menurut data tersebut, jumlah produksi dan distribusi gambar porno anak-anak di Jepang mencapai 1.828 kasus atau
kenaikan 184 atau kenaikan 11,2 persen dibandingkan tahun 2013, dan jumlah ini menjadi jumlah tertinggi dalam sejarah di Jepang.
kenaikan 184 atau kenaikan 11,2 persen dibandingkan tahun 2013, dan jumlah ini menjadi jumlah tertinggi dalam sejarah di Jepang.
"Itu data yang tercatat diketahui polisi, belum lagi yang tidak terdeteksi polisi diperkirakan dua kali lipat," ungkap sumberTribunnews.com, Senin (30/3/2015).
"Gambar porno termasuk film porno anak-anak semakin banyak digemari oleh lelaki aneh di Jepang saat ini sehingga harganya pun menjadi cukup mahal untuk pembelian di pasar gelap," tambah sumber itu lagi.
Data kepolisian juga mengungkapkan, dari 746 korban anak-anak 138 korban anak masih duduk di tingkat SMP yang berarti meningkat 50 persen dibandingkan tahun 2013.
Lalu jumlah kasus yang menyangkut pelecehan seks dengan jumlah korban 97 orang, atau ada pula pengiriman gambar dan film porno anak-anak sebanyak 22 korban.
Sejak Juli 2014 UU ponografi anak-anak terus diperbaharui (di update) terus ditambahkan dengan klausula pengambilan gambar intip-intip (tosatsu) tanpa diketahui atau tanpa izin orang yang difoto atau difilmkan, kena tindak pidana.
Setelah diperbaharui, kini terkena peraturan baru itu ada 29 kasus tosatsu dengan pengambilan gambar di toilet, hotel, rumah pemandian umum dan kamar ganti pakaian. Umumnya menggunakan kamera sangat kecil sehingga korban sama sekali tak mengetahui di situ ada kamera pengintip.
November lalu polisi Ibaraki menangkap lelaki usia 32 tahun, guru SMP karena menyembunyikan kamera pengintipnya di dalam pennya. Lalu memfilmkan bagian sensitif para pelajar wanitanya.
Lima bulan sebelumnya di Perfektur Hyogo juga ditangkap seorang lelaki yang memfilmkan wanita sedang mandi di tempat pemandian umum, dimana kameranya ternyata diselipkan di jam tangan si pengambil film tersebut.